Laman

Minggu, 07 November 2010

Strategi Pemasaran Sharp

Soal
1. Jelaskan proses perencanaan dan strategi di perusahaan Sharp.
2. Apakah yang menjadi masalah dalam pelaksanaan strategi dan perencanaan di perusahaan Sharp.
3. Bagaimana syarat agar suatu perusahaan dapat menimbulkan inovasi.
Analisa Study Kasus
Perencanan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, dan mengembangkan atau mengkoordinasi aktivitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian.
Sharp merupakan salah satu perusahaan yang berhasil mengimplementasikan “Blue Ocean Strategy” dalam membangun keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. “Blue Ocean strategy” merupakan strategi yang berfokus pada: penciptaan nilai baru pada produk, sehingga kompetisi menjadi tidak relevan. “Blue Ocean strategy” selalu mengedepankan inovasi dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain. Hal ini terlihat dari kebijakan Sharp untuk selalu menggunakan inovasi sebagai keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Hal ini sesuai dengan slogan Sharp “Make products that others want to imitate.”
Sharp didirikan pada tahun 1912 oleh Tokuji Hayakawa berawal dari penemuan pertamanya, yaitu Tokubijo snap buckle. Workshop-nya berkembang diiringi dengan paten atas penemuan keduanya yang berupa ‘adjustable flow faucet’. Pada tahun 1915 dia membuat pensil mekanik yang kemudian dipatenkan dengan nama ‘Hayakawa mechanichal pencil’dan pada tahun 1920 dia mengenalkan produksi assembly pertama di Jepang.
Pada tahun 1923 perusahaannya hancur terkena gempa, tapi kemudian bangkit kembali pada tahun 1924 dan memulai bisnisnya dalam bidang perakitan radio yang dikenal dengan Sharp radio set. Seiring dengan perkembangan teknologi, kristal untuk mentransmit sinyal dalam radio digantikan oleh AC vacuum tube (1928) dan kemudian mulai meneliti vacuum tube pada tahun 1931. Vacuum tube ini yang kemudian akan menjadi awal dari televisi.
Hayakawa Metal Works Institute Co. Berubah nama menjadi Hayakawa Electric industry Co.Ltd. pada tahun 1942 dan mendirikan wholesale (Sharp Electric Co.) empat belas tahun kemudian. Pada tahun 1950 Sharp mulai melakukan diversifikasi range produknya ke bidang air cooler, kitchen roaster, kipas elektrik dan kulkas. Tahun 1960 Sharp mulai memproduksi TV dan memulai riset untuk komputer, semi-konduktor, ultra-short wave technology dan microwave.
Sharp melakukan perubahan struktur organisasinya menjadi 3 divisi pada tahun 1963, divisi radio, divisi home appliances, dan peralatan industri. Hayakawa Electric Industri berubah nama manjadi Sharp Co. pada tahun 1970 dan mengganti produksinya dari home appliances menjadi elektronik. Tahun 1976 Sharp mulai mendesain produk berdasarnya sudut pandang kostumer sehingga banyak produk innovative yang ditemukan.
Setelah kematian Hayakawa (1980), Sharp melakukan merger perusahaannya dan mulai memasuki digital age. Tahun 1987 manajemen mulai memprioritaskan produksi terhadap LCD. Dalam perkembangannya Sharp melakukan beberapa kali reoganisasi untuk menghadapi persaingan dan teknologi yang terus berkembang. Pada awal pendirian Sharp Co. berupa organisasi sentralisasi kemudian menjadi desentralisasi pada sekitar tahun 1956. Kemudian pada tahun 1963 Sharp Co. membagi perusahaannya menjadi divisi-divisi.
Sharp telah memperkenalkan produk-produk yang inovatif dan pada gilirannya pasar yang baru dibuat. Sebagai pasar yang berkembang, ini merupakan keunggulan untuk meningkatkan teknologi dan memperkenalkan produk-produk yang lebih baru dan ditingkatkan berdasarkan teknologi yang ada, sampai pesaing mengejar ketinggalan dengan teknologi. Strategi ini memungkinkan Sharp menjadi pemimpin teknologi, pemegang saham terbesar dan mempertahankan posisi bahwa selama perbaikan terus dilakukan dan memenuhi persyaratan dan tuntutan pelanggan. Sharp telah menggunakan strategi yang sama untuk produk seperti kalkulator, pengolah kata, PC, LCD dan camcorder.
Sharp masuk ke dalam Optoelektronik adalah integrasi vertikal strategi, yang dimulai ketika perusahaan sedang mengembangkan kalkulator pada 1960-an. Ini merupakan integrasi hulu. Demikian pula, di hilir, telah mendirikan pusat-pusat grosir, distribusi, penjualan, pemasaran, promosi dan layanan di seluruh dunia. Customer feedback dari outlet ini digunakan untuk merancang produk baru sesuai kebutuhan pelanggan, sehingga memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya. Daya saing Sharp dicapai melalui pembangunan kompetensi, yang sangat tergantung pada teknologi yang membentuk kompetensi inti.
Salah satu keunggulan Sharp adalah arah inovasi yang jelas. Sharp bertujuan untuk menciptakan “new lifestyle” yang bertujuan untuk mendesain produk dari sudut pandang konsumen. Sehingga “feed back” dari konsumen sangat diperlukan dalam pengembangan produk baru. Kebijakan ini akan selalu menjaga produk Sharp selalu mampu menjawab kebutuhan konsumen. Dengan “Blue Ocean Stratety” Sharp selalu memunculkan pasar baru yang akan terus berkembang sampai para pesaingnya meniru produk Sharp dan pasar akan memasuki masa jenuhnya. Sebelum pasar memasuki masa jenuh ini, Sharp harus sudah menciptakan inovasi baru yang mampu menjawab kebutuhan konsumen dan mampu menciptakan pasar yang baru. Dengan demikian Sharp akan selalu menjadi “market leader” dalam pasar yang dibuat oleh Sharp.
Lima kendala yang dialami Sharp dalam proses perumusan strategi adalah: fitur Struktural industri dan perubahannya, posisi perusahaan dalam industri, sumber daya yang dapat memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang unik, kemampuan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam jangka panjang dan infrastruktur nasional (dimana dia berada), yang dapat mendukung atau menghambat keunggulan kompetitif bagi perusahaan-perusahaan seperti teknologi komunikasi dan informasi.
Perusahaan yang mengedepankan inovasi akan membutuhkan modal yang lebih besar untuk melakukan riset dan penelitian dalam mendesain produk. Hal ini terlihat saat Sharp menghabiskan 10% dari keuntungan kotor pada penelitian dan mempekerjakan 8.200 peneliti untuk desain produk yang inovatif. Dalam semua, Sharp memiliki fasilitas manufaktur 27 di seluruh dunia. pusat-pusat penelitian meliputi Pusat Penelitian Laboratorium dan 22 laboratorium lain. Teknologi yang digunakan Sharp memiliki life cycle yang lebih panjang dan kesempatan innovasi yang masih luas. Hal ini merupakan salah satu keunggulan kompetitif Sharp.
Besarnya modal untuk pengembangan R & D adalah salah satu kendala yang dialami Sharp. Hal ini tidak lepas dari tujuan perusahaan yang bertujuan untuk selalu terdepn dalam inovasi teknologi. Tentu hal ini akan menjadi berguna saat produk baru dengan inovasi teknologi mampu memiliki keunggulan kompetitif dari produk lain. Seberapa baik produk yang berhasil dibuat sangat tergantung bagaimana Sharp menangkap “feed back” dari konsumen dan merubahnya dalam bentuk barang pemenuhan kebutuhan dengan teknologi yang lebih maju dari sebelumnya.
Salah satu syarat yang harus dimiliki perusahaan untuk dapat menciptakan suatu inovasi adalah pengembangan R & D yang efektif sehingga mampu memunculkan teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dapat dilakukan hanya apabila suatu perusahaan “dekat” dengan konsumen. Perusahaan harus mampu menangkap keinginan konsumen dan menciptakan suatu produk baru sehingga mampu mebuat pasar baru dan menghindarkan perusahaan dari persaingan dengan perusahaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar